Di dalam bisnis, tidak terlepas yang nama nya kegiatan
pemasaran dan manajemen dalam pengelolaan bisnis tersebut. Kedua kegiatan ini
sudah menjadi bagian dari suatu kegiatan bisnis. Untuk itu mari mengenal apa sebenarnya pemasaran
itu dan apa pula yang di maksud dengan manajemen dalam bisnis.
Pemasaran (atau marketing) adalah proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasadalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam
dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran.
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya
memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran
dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak
konsumen yang dituju.
Berhasil tidaknya suatu usaha atau bisnis
sangat tergantung pada keahlian manajemen serta keahlian dibidang pemasaran
dari barang atau jasa yang diproduksi.
Beberapa ahli
ekonomi mengemukakan definisi pemasaran sebagai berikut: pemasaran adalah suatu
sistem total dari kegiatan bisnis untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan
dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Pemasaran
adalah proses sosial dan manajerial dimana seorang atau kelompok memperoleh apa
yang mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai produk dengan
pihak lain. Efektifitas strategi akan meningkat apabila dapat
ditemukan cara mengenai apa yang dilakukan perusahaan dan mengapa. Manajemen strategic merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari ilmu manajemen. Hadir sebagai suatu solusi
untuk memberdayakan keseluruhan organisasi (perusahaan) agar secara
komprehensif dan sistematis mampu mewujudkan visi dan misi organisasi tersebut.
Ketimpangan hubungan tersebut akan
bermuara pada tumpulnya stratagi yang dibangun. Strategi mengkajitentang
gerak langkah yang akan diambil perusahaan dalam rangka mencapai sasaran dan
tujuan yang diharapkan. Kajian tentang struktur memusatkan perhatian pada
perubahan-perubahan yang terjadi pada organisasi beserta berbagai unsur lainnya
yang terkait. Sedangkan kajian atas kultur memusatkan perhatian pada persoalan
manajemen sumber daya manusia, manajemen perubahan, kultur organisasi, dan
berbagai unsur lainnya yang terkait.
Pengertian Manajemen Strategi
Menurut Fred R. David (2004) manajemen strategis adalah seni
dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektifnya.
Sedangkan Bambang Hariadi (2003 : 3) berpendapat bahwa manajemen strategis
adalah suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk
merumuskan strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam
rangka menyediakan nilai–nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk
mewujudkan visi organisasi. Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan
bahwa manajemen stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan
perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang
dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Manajemen strategis merupakan
proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan. Dari pengertian manajemen strategi di atas yang cukup luas
tersebut menunjukkan bahwa manajemen stratejik merupakan suatu sistem yang
sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang
sama pula. Dari pengertian manajemen strategi di atas yang cukup luas tersebut
menunjukkan bahwa manajemen stratejik merupakan suatu sistem yang sebagai satu
kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama
pula.
Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan
unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama
organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan
unsure-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal,
fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Manajemen strategi diwujudkan
dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen
dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis
(Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian
dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.Renstra
dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program
operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing
juga sebagai keputusan manajemen puncak. Pengimplementasian strategi dalam
program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing
dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya yang mencakup
pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.
Tugas Manajemen Strategik
Mengembangkan suatu profil perusahaan yang merefleksi pada kondisi
internal dan kemampuannya.
Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik
faktor kompetitif maupun faktor yang berhubungan dengan konteks umum.
Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya
perusahaan dengan lingkungan eksternalnya.
Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total (grand
strategies) yang akan mencapai opsi yang paling diinginkan.
Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang
sesuai dengan kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara
keseluruhan (grand strategies).
Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber
daya yang dianggarkan yaitu memadani tugas–tugas, manusia, struktur, teknologi
dan menekankan sistem ganjaran.
Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
Proses Manajemen Strategis
Menurut Wheelen dan Hunger (1996 : 9), proses manajemen
strategis meliputi 4 elemen dasar, yaitu : (1) pengamatan lingkungan, (2)
perumusan strategi, (3) implementasi strategi, dan (4) evaluasi dan
pengendalian.
Faktor Internal
Budaya
adalah pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yang diberikan oleh anggota
organisasi.
Sumber
daya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa
organisasi.
Analisis internal adalah proses dimana perencana strategi
mengkaji pemasaran dan distribusi perusahaan, penelitian dan pengembangan
produksi dan operasi, sumberdaya dan karyawan perusahaan serta faktor keuangan
dan akuntansi untuk menentukan di mana letak kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness) perusahaan.
Visi,
misi, strategi dan kebijakan perusahaan
Orientasi
perusahaan saat ini
Struktur
organisasi (komunikasi, wewenang dan arus kerja)
SDM
manajemen puncak dan karyawan
Penelitian
dan pengembangan (aplikasi dan pemanfaatan teknologi)
Faktor Eksternal
Jauch dan Glack (dalam Iwan Setiawana, 2002) mendefinisikan
analisis eksternal sebagai suatu proses yang dilakukan oleh perencana strategi
untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang (opportunity) dan
ancaman (threat) bagi perusahaan.
Menurut Wheelen dan Hunger (1996 : 17), dalam tahap
implementasi strategi, manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam
tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur.
Tahap
Formulasi
meliputi pembuatan misi, pengidentifikasian peluang dan
tantangan eksternal organisasi, penentuan kekuatan dan kelemahan internal,
pembuatan sasaran jangka panjang, pembuatan pilihan-pilihan strategi, serta
pengambilan keputusan strategi yang dipilih untuk diterapkan. Dalam hal
penyusunan strategi, Fred R. David membagi proses ke dalam tiga tahapan
aktivitas, yaitu: input stage, matching stage, dan decision stage. Termasuk di
dalam formulasi strategi adalah pembahasan tentang bisnis baru yang akan
dimasuki, bisnis yang dihentikan, alokasi sumber-sumber yang dimiliki, apakah
akan melakukan ekspansi atau diversifikasi usaha, apakah akan memasuki pasar
internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk joint-venture, serta
bagaimana untuk menghindari pangambilalihan secara paksa (hostile takeover).
Termasuk
di dalamnya adalah pengembangan kultur yang mendukung strategi, penciptaan
struktur organisasi yang efektif, pengarahan usaha-usaha pemasaran, penyiapan
anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta mengkaitkan
kompensasi pegawai dengan kinerja organisasi.[bandingkan dengan Senge, 1994]. meliputi
kegiatan mencermati apakah strategi berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini
dibutuhkan untuk memenuhi prinsip bahwa strategi perusahaan haruslah secara
terus-menerus disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang selalu terjadi di
lingkungan eksternal maupun internal.
Strategi
Pemasaran
Istilah startegi
pemasaran banyak digunakan orang terutama dalam bidang bisnis, yaitu dalam hal
membicarakan prosedur dan strategi. Startegi pemasaran adalah keseluruhan tindakan-tindakan
yang disiapkan oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasaran-sasarannya.
Sedangkan dalam konteks pemasaran, arti kata
startegi dihubungkan dengan segala aktivitas pemasaran dan sasaran-sasaran
pemasaran Strategi merupakan katalisator atau elemen pengolahan atau
tujuan-tujuannya. Seperti halnya manajemen, pengembangan strategi pemasaran
merupakan sebuah seni dan merupakan sebuah produk logika dan kreativitas. Jadi
dengan demikian strategi pemasaran merupakan keterkaitan antara sasaran-sasaran
dan hasil.
Konsep
Pemasaran
Konsep pemasaran
menyatakan bahwa pencapaian secara organisasi tergantung pada penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar serta penyampaian kepuasan yang didambakan itu
lebih efektif dan efesien dibandingkan pesaing.
Konsep pemasaran dinyatakan dengan cara yang
berwarna-warni seperti :
Dan kami bisa melebihi harapan anda
(Kotler & Amstrong, 2005:21).
Konsep
pemasaran dan konsep penjualan pempunyai pengertian yang berbeda. Konsep
penjualan mempunyai perspektif dari dalam keluar. Konsep itu sendiri dimulai
dengan pabrik, berfokus pada produk perusahaan yang sudah ada dan melakukan
penjualan dan promosi besar-besaran untuk memperoleh penjualan yang mampu
mendatangkan laba. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, konsep pemasaran
merupakan proses pendistribusian barang yang dilakukan dari luar ke dalam
supaya memperoleh laba dan kepuasan pelanggan. Pelanggan itu sendiri adalah
orang yang paling penting dalam perusahaan, pelanggan itu sendiri tidak
tergantung pada kita.


0 Komentar